Special message to the visitors

In this area you can put any information you would like, such as: special offers, corporate motos, greeting message to the visitors or the business phone number.

This theme comes with detailed instructions on how to customize this area. You can also remove it completely.

Tibetinfo.net – Jaringan Berita Tibet mulai dari berita politik dan info menarik lainnya

Archive for October, 2018

Negara Tibet siap melakukan Revolusi Toilet guna meningkatkan kebersihan lingkungan serta mendorong segi pariwisata yang ada di negara tersebut. Revolusi Toilet dilakukan dengan menginvestasikan banyak dana terutama di Wilayah Otonomi Tibet serta Tiongkok bagian barat. Wilayah-wilayah ini nantinya akan mendapat bantuan dana sekitar 1.2 miliar yuan atau setara USD 173 juta guna membangun serta memperbaiki dua ribu toilet. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Pemerintah Regional Tibet, Losang Jamcan. Apalagi, dalam sepuluh tahun terakhir, mayoritas toilet kering yang tersebar di kota-kota besar Tibet sudah diganti menggunakan toilet siram. Namun, jenis toilet kering masih bisa ditemukan terutama di daerah-daerah pedesaan. Nantinya, dua ribu toilet yang dibangun dan diperbaiki ini akan tersebar di tempat-tempat wisata hingga di tempat-tempat umum. Sasaran utamanya terutama adalah tempat-tempat yang jadi pusat keramaian, baik oleh wisatawan ataupun warga lokal. Sementara di Kota Shannan, Tibet Selatan, pembangunan 200 toilet sudah mulai dilakukan pada 2017. Toilet-toilet baru ini terutama akan dibangun di tempat-tempat wisata.

Revolusi Toilet ini tak sekedar dilakukan oleh negara Tibet, namun juga wilayah-wilayah lainnya yang ada di Tiongkok. Standar nasional telah mewajibkan agar tiap rumah di pedesaan maupun perkotaa dilengkapi toilet bersih. Selain itu, toilet juga dapat berupa toilet kering maupun siram serta wajib dilengkpai tangki penampungan yang tersiman dalam tanah. Toilet bersih juga termasuk tembok, atap serta pintu dengan luas minimalnya adalah dua meter persegi. Adanya Revolusi Toilet diharapkan akan membuat para wisatawan baik dari dalam maupun luar Tibet makin betah saat menjelajah negara berjuluk Atap Dunia ini. Seperti kita tahu, Tibet terutama populer sebagai tujuan wisata internasional karena letaknya di ketinggian sehingga menyuguhkan panorama alam luar biasa.

Termasuk di antaranya adalah wisata ikonik Tibet yaitu Gunung Everest. Dengan tercapainya kebersihan dan sanitasi yang memadai, sektor pariwisata Tibet diharapkan akan semakin meningkat. Masalah kebersihan di Tibet memang masih jadi PR besar. Apalagi untuk para pendaki yang berada di basecamp Everest, mereka biasanya sudah tak asing melihat kondisi WC yang terbilang jorok serta berbau menyengat. Kondisi ini kadang akan jadi hambatan tersendiri karena membuat perasaan tidak nyaman bagi para wisatawan. Revolusi Toilet diadakan agar wisatawan dari bandar bola semakin nyaman dan betah saat menjelajah Tibet.

Selain permasalahan toilet, negara-negara China termasuk Tibet juga terkenal bermasalah akan sambungan internet. Wisatawan dari luar negeri akan sangat disarankan untuk mendownload VPN atau Virtual Private Network terlebih dahulu. Internet di China memang mendapat perlindungan sangat ketat. Bahkan untuk mesin pencari Google dan aneka media sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram takkan bisa dibuka di sana. Hal ini terkait kebijakan lokal dan takkan bisa diubah lagi. Ketika masih berada di Indonesia, download VPN terlebih dahulu agar kita bisa tetap membuka aneka situs internet ataupun menggunakan media sosial. Memang sangat banyak persiapan yang harus dipahami dan disiapkan sebelum mengunjungi Tibet, selain persiapan dana tentunya. Fisik harus kuat karena selama di Tibet, kita akan sering berjalan kaki dan oksigen di sana terbilang tipis. Selain itu, apabila kita berkunjung ke Tibet di musim dingin, maka siapkan pakaian ekstra tebal. Musim terbaik untuk mengunjungi Tibet sendiri adalah di musim gugur ataupun musim panas yang hangat, sekitar bulan Juni hingga Agustus.

Perbaikan Sistem Pendidikan Dasar Di Tibet

Pendidikan dasar merupakan pondasi bagi anak-anak untuk mencapai mimpi dan cita-cita. Bagi sebagian orang, memberikan pendidikan dasar kepada anak-anak mereka adalah sebuah kewajiban. Pemerintah dunia melalui pbb telah mengeluarkan kebijakan baru bagi negara-negara bawahannya untuk memberikan pendidikan dasar bagi penduduk, banyaknya kasus buta huruf di berbagai tempat menyebabkan kini perhatian dunia lebih terfokus pada pendidikan. Salah satu darah di Asia yang saat ini belum mapan dari sisi pendidikannya ialah Tibet. Daerah otonomi Cina ini menjadi salah satu perhatian baik oleh Cina maupun dunia. Kritik pemerintah atas Cina mulai bermunculan, seakan Cina meng-anak-tirikan Tibet karena gelar otonomi yang disandangnya.

Kabar yang mulai bermunculan, penduduk Tibet banyak yang masih belum mengenayam pendidikan dasar. Kebanyakan dari penduduk lokal belum memiliki perhatian serius pada bidang ini. Tentu saja dampak yang dirasakan cukup signifikan, berbagai upaya pemerintah telah dilakukan salah satunya mencanangkan program wajib belajar gratis. Program tersebut pernah dilakukan pada tahun 2012 dengan anggaran lebih dari 18 milyar dolar AS, tentunya biaya yang cukup besar ini menjadi perhatian utama publik di luar Tibet. Masalahnya anggaran tersebut cukup banyak untuk ukuran subsidi pendidikan, ini semata-mata sebagai bukti keseriusan pemerintah Tibet untuk memajukan pendidikan dasar bagi penduduknya.

Namun sayang upaya yang dilakukan pemerintah belum menampakkan hasil yang maksimal, dari kurun tahun 2007 hingga 2012 tercatat bahwa penduduk yang mengikuti pendidikan dasar hanya 95 persen saja. Hal ini tentunya menjadi tamparan keras baik untuk pihak Cina maupun Tibet sebagai daerah otonomnya. Meskipun begitu, Cina sepertinya enggan bicara dan hanya tutup mata dengan hal ini. Konflik antara Cina dan Tibet nampaknya belum 100% reda, konflik tersebut akhirnya berbuntut panjang hingga sekarang. Menurut agen bola ini, sistem pendidikan dasar di Tibet yang masih belum maksimal hendaknya memang memerlukan perbaikan, baik dari pola sosialisasi pendidikannya maupun anggaran subsidi pendidikan yang harus dialokasikan sesuai dengan kebutuhan penduduk sehingga akses pendidikan dasar merata di seluruh daerah.

Cina dikenal oleh dunia sebagai negara industri dimana hampir semua bentuk industri menjadi komoditasnya saat ini, akhir-akhir ini Cina juga membangun megaproyek yang akan memberikan keuntungan berkali-kali lipat dibanding dengan komoditas industri saja. Pembangunan bendungan terbesar di Cina dikabarkan bisa menyuplai listrik ke seluruh wilayah Cina dan daerah lain di sekitarnya. Daya listrik yang dihasilkan oleh daratan Tibet cukup besar sehingga sayang apabila tidak dimanfaaatkan, begitulah menurut Cina. Namun di sisi lain pembanguna megaproyek yang dilakukan oleh Cina terhadap darah otonom ini memberikan dampak yang sangat besar baik di bidang ekonomi, religi, kultur, pendidikan dan beberapa segi kehidupan.

Pembangunan jalan raya tanpa hambatan atau tol di sepanjang jalur pegunungan Tibet yang menghubungkan ibukota negara Cina dan Tibet telah memudahkan akses masyarakat asing keluar masuk daerah Tibet yang meliputi kawasan tempat tinggal penduduk, tempat-tempat suci dan kawasan wisata. Kultur masyarakat Tibet yang pada awalnya masih tradisional kini telah rusak karena pengaruh dari masyarakat luar. Kini penduduk tidak lagi tradisional seperti sediakala, berbagai fasilitas modern telah disediakan sebagai penunjang sarana dan prasarana para turis. Sampai-sampai hal ini menyentuh kehidupan religi masyarakat asli Tibet dimana turis dari ini berduyun-duyun datang ke kuil hanya untuk sekedar berfoto-foto sehingga mengganggu kekhusyukan ibadah.

Di sisi lain, perkembangan pembangunan megaproyek dan sarana umum di Tibet telah memberikan banyak keuntungan bagi Cina dimana jumlah wisatawan agen sbobet yang datang ke Tibet semakin lama semakin bertambah, saat ini tercatat jumlah wisatawan yang datang ke Tibet sebanyak 15 juta orang pada tahun 2015. Pembangunan jalur kereta api dan jalan tol dari ibukota beijing ke Tibet nampaknya telah memudahkan akses wisatawan dari Cina menuju ke daerah tersebut. Sebanyak 95 persen dari total jumlah wisatawan yang datang ke Tibet merupakan warga Cina. Dari sektor pasriwisata di Tibet, setidaknya Cina bisa mendapatkan keuntungan 1,7 juta dolar amerika serikat setiap tahunnya. Lalu bagaimana dengan nasib penduduk Tibet selanjutnya?