Masyarakat lokal di berbagai daerah tentunya memiliki ritual pemakaman yang berbeda-beda. Pemakaman menjadi salah satu moment paling menyedihkan, suasana haru ditinggalkan oleh orang yang dicintai seakan ikut melebur bersama jenazah yang dikubur ataupun dikremasi. Setiap daerah memiliki cara menguburkan jenazah yang berbeda-beda. Di Indonesia misalnya, beberapa penduduk lokal menggunakan cara yang unik untuk menguburkan jenazah. Di bali, masyarakat Hindu percaya bahwa roh orang yang sudah meninggal akan diterima oleh sang pencipta dengan cara membakar jenazahnya dan menyimpan abunya untuk di do’akan.

Berbeda lagi dengan ritual pemakaman di negara lain. Kabarnya, di Tibet ada ritual pemakaman yang paling mengerikan di dunia. Umumnya menguburkan jenazah adalah dengan memasukkannya ke dalam tanah, berbeda halnya dengan penduduk lokal Tibet. Mayoritas penduduk disana beragama Budha, mereka percaya bahwa setelah kematian masih ada reinkarnasi yaitu orang yang mati tersebut akan hidup kembali pada kelahiran masa depan. Orang yang sudah mati dipercaya rohnya telah diangkat ke langit maka dari itu penduduk lokal menamakan ritual pemakamannya dengan sebutan “jhator” atau pemakaman di langit. Apa yang membedakan ritual tersebut dengan pemakaman lainnya? Dalam ritual tersebut sebenarnya jenazah tidak dikubur dengan alasan karena tanah di berbatu sehingga sulit menemukan tanah, sebagai gantinya mereka memutilasi tubuh jenazah kemudian memberikannya kepada burung bangkai.

Burung bangkai dalam kepercayaan penduduk asli Tibet dimaknai sebagai sang penari langit, artinya burung-burung tersebut adalah perwujudan dari reinkarnasi malaikat. Mereka percaya bahwa burung bangkai yang datang berkerumun di atas gunung saat pemakaman adalah para malaikat yang hadir untuk menjemput roh orang yang telah meninggal tersebut. Prosesi upacara dimulai dari membiarkan jkenazah selama tiga hari, konon sebelum dimutilasi, jeanzah akan dido’akan oleh biksu. Setelah di doakan barulah acara pemotongan dimulai, pemotongan pertama diawali dari bagian punggung sampai ke bagian lain. Penduduk lokal percaya bahwa agar roh bisa sampai ke surga maka semua anggota tubuh jenazah harus dimakan burung bangkai.