Special message to the visitors

In this area you can put any information you would like, such as: special offers, corporate motos, greeting message to the visitors or the business phone number.

This theme comes with detailed instructions on how to customize this area. You can also remove it completely.

Tibetinfo.net – Jaringan Berita Tibet mulai dari berita politik dan info menarik lainnya

Archive for 'Uncategorized'

Tibet merupakan salah satu provinsi yang terletak di China. Tibet juga dikenal sebagai provinsi dengan wilayah yang paling tinggi di bumi. Pasalnya, Tibet berada di ketinggian 16.000 kaki atau setara dengan 4.500 meter. Selain dikenal dengan keunikan letak geografisnya, Tibet juga terkenal akan tradisinya yang masih kental. Salah satunya yaitu tradisi yang dilakukan oleh para biksu sejak jaman dahulu kala dan masih tetap lestasi hingga kini. Tradisi yang masih di emban oleh para biksu di Tibet yaitu menyatukan diri dan lebih dekat dengan Tuhan. Salah satunya yaitu dengan menerapkan postur singa saat tidur. Tradisi ini sangat erat kaitannya dengan pengalaman spiritual. Biksu yang melakukan hal ini yaitu Khenpo Acho. Setelah wafat, biksu ini mendapatkan fenomena spiritual yang cukup unik dimana disebut dengan “rainbow body”.

Fenomena ini tentu sangatlah unik bahkan hanya terjadi pada orang-orang tertentu saja. Biksu ini sudah meninggal pada September tahun 1998 namun, tubuhnya masih terjaga dengan baik tanpa adanya tambahan bahan pengawet. Fenomena ini menjadi bahan perbincangan di seluruh antero dunia karena sangatlah unik. Selain itu, biksu Khenpo Acho tidak pernah memiliki riwayat penyakit sebelum meninggal. Setelah waktu wafatnya, tubuh biksu yang sudah menjadi jasad ini justru mengeci bahkan bisa mengeluarkan pelangi dari tubuhnya. Biksu Khenpo Acho wafat pada usianya yang sudah cukup tua yaitu 80 tahun. Menurut pemain yang berkunjung kesana, biksu ini sudah mencapai pembebasan atau tidak terikat dengan hal duniawi sehingga berhasil menjadi seorang Buddha. Saat wafat di usia 80 tahun, biksu ini mengalami sebuah fenomena pembubaran fisik. Fenomena yang cukup unik dengan adanya pelangi di tubuhnya menjadi suatu hal yang menarik untuk diketahui. Dengan melakukan tradisi yang sudah dijalankan dari jaman dahulu hingga menginjak ke posisi Buddha, jasad biksu ini menjadi bersih dan bercahaya. Bahkan jasadnya yang menyusut hingga menyerupai anak yang berusia 8 tahun.

Fenomena Unik di Tibet, Daerah yang Menjunjung Tinggi Tradisi Budha

Tak hanya itu saja, selain mengalami fenomena rainbow body, jasad biksu ini juga mengeluarkan wewangian yang sangat menyenangkan. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, jasad biksu ini tidak hanya menyusut tetapi berkurang hingga tersisa kuku dan juga rambut. Kuku dan rambut merupakan dua bagian tubuh manusia yang tidak mudah lapuk. Menurut sejumlah pakar spiritual, ketika tubuh manusia yang sudah wafat mengalami penyusutan mengartikan bahwa seseorang tersebut sudah mencapai posisi yang dekat dengan Sang Buddha. Hal ini masih banyak diyakini oleh masyarakat Tibet. Sehingga tidak heran jika Tibet menjadi salah satu wilayah yang masih menjunjung tinggi tradisi. Seperti yang dilakukan oleh para biksu dimana melakukan tradisi tidur posisi singa serta duduk posisi teratai. Sehingga seorang biksu bisa bersemedi dan memurnikan hatinya hingga akhir hayatnya.

Dataran Tibet merpakan salah satu daerah yang berada di wilayah Cina. Kawasn ini berada di ketinggian 13 ribu kaki dari daratan, bisa anda bayangkan seberapa tingginya wilayah tersebut? Berada di daerah pegunungan menyebabkan kultur masyarakatnya berbeda dengan penduduk Cina kebanyakan. Daerah Tibet secara geografis masuk ke teritorial negara Cina, namun pada kenyataannya daerah ini memiliki otonomi sendiri yang tidak mau disamakan dengan Cina.

Penduduk di Tibet memiliki keunikan tersendiri, ras penduduk disana masih sama seperti warga mayoritas Cina dengan ciri-ciri kulit kuning langsat, mata sipit dan tubuhnya tidak terlalu tinggi. Perbedaan yang mencolok antara penduduk Tibet dan penduduk di daerah sekitarnya ialah penduduk asli Tibet memiliki siklus usia lebih dari 100 tahun. Anda bisa bayangkan bukan? Di Indonesia saja rata-rata usia penduduk paling tua hanya 150 tahun, itupun sangat jarang ditemukan. Daerah Tibet memiliki suhu cukup rendah karena berada di pegunungan es, penduduk lokal mengandalkan kebutuhan hidup dari hutan dan sungai.

Penduduk asli Tibet tidak hanya unik namun mereka juga ramah terhadap para wisatawan. Bagi anda yang berkunjung ke wilayah ini sempatkan untuk mengajak ngobrol masyarakat lokal. Karena kultur yang masih kental, mereka memiliki keyakinan yang masih kolot. Kebanyakan penduduk di Tibet masih mempercayai adanya kekuatan magis, kekuatan di luar nalar manusia yang biasa disebut sebagai animisme-dinamisme. Layaknya penduduk lainnya, penduduk Tibet memiliki mata pencaharian masing-masing sehingga kegiatan mereka banyak dilakukan di luar rumah.

Anak-Anak di Tibet

Dari hasil riset yang disponsori oleh Agen Sbobet, awalnya penduduk asli daerah Tibet juga berasal dari daerah lain, entah karena alasan apa telah berpindah tempat tinggal di daerah pegunungan es dengan suhu minus sekian derajat celcius. Orang yang tidak terbiasa menghirup udara dingin tentunya tidak akan tahan, namun berbeda dengan pendduk lokal Tibet. Nampaknya mereka telah terbiasa dengan hawa dingin yang seakan menusuk kulit perut. Adaptasi yang diakukan oleh penduduk asli Tibet cukup ekstrim, manusia lain pasti tidak mampu hidup lebih lama di daerah tersebut. Hal inilah yang menyebabkan umur penduduk asli Tibet cenderung panjang.

Ahli biologi mengatakan bahwa cara adaptasi yang dilakukan oleh penduduk Tibet tidak semata-mata karena kultur dan kebiasaan. Ada salah satu jenis gen dalam tubuh penduduk yang dikenal dengan sebutan gen Epas1 dimana gen tersebut memungkinkan sistem tubuh menarik oksigen sebanyak-banyaknya, anehnya kemampuan tersebut berbeda dengan manusia pada umumnya. Kemampuan gen epas1 yaitu bisa menarik oksigen tanpa membentuk sel darah merah baru, padahal manusia pada umumnya ketika menghadapi daerah dengan suhu rendah maka secara otomatis tubuh akan menyesuaikan dengan cara menarik oksigen sebanyak-banyaknya untuk menghasilkan lebih banyak sel darah merah.

Geliat perekonomian di Cina saat ini sedang berada pada puncak teratas. Cina mulai membombardir daerah disekitanya untuk memperluas kekuasaan, satu demi satu beberapa daerah menjadi daerah kekuasaannya tak terkecuali Tibet. Daerah yang lebih dikenal dengan negeri diatas angin ini menjadi salah satu sasaran perluasan megaproyek yang kini tengah digarap oleh Cina. Beberapa megaproyek bahkan telah berhasil untuk dilaksanakan. Cina saat ini menjadi salah satu negara industri terbesar di dunia setelah Jepang, industri apapun berhasil dikelola oleh Cina.

Saat ini tidak hanya barang elektronik dan makanan yang jadi perhatian utama Cina, untuk meraup keuntungan yang jauh lebih besar maka negara berpenduduk terbanyak di dunia ini menjadikan semua komoditas sebagai media bisnis. Nampaknya Cina sudah tidak memandang batas teritorial maupun kebijakan-kebijakan pemerintahan yang sudah ada. Pasalnya beriringan dengan pembangunan megaproyek tersebut banyak pula kasus yang beredar mulai dari penggulingan kekuasaan hingga perebutan kekayaan alam, yang paling banyak merasakan dampak pembangunan megaproyek Cina tersebut yaitu daerah Tibet. Otonomi Tibet ternyata tidak mampu untuk mempertahankan wilayah Tibet.

Cina terus menerus membangun megaproyek di Tibet, di tahun 2010 Cina merencanakan untuk membangun PLTA di Tibet. Hal tersebut dilakukan oleh Cina dengan tujuan untuk menciptakan energi terbarukan dengan jumlah yang lebih banyak daripada sebelumnya. Cina dikenal dunia sebagai negara yang sering menangani megaproyek bendungan yang kapasitasnya super besar di beberapa negara. Dari hal tersebut akhirnya cina memiliki inisiatif untuk membangun bendungan juga di daerahnya. Anda pasti sudah tahu bahwa wilayah Cina sudah sempit sekarang, meledaknya jumlah penduduk yang tidak diimbangi dengan luas wilayah menyebabkan beberapa daerah di Cina sudah tidak memungkinkan dibangun megaproyek. Maka dari itu sasaran utama yang lebih dekat dengan Cina adalah Tibet.

Megaproyek bendungan PLTA yang telah dibangun di Tibet kabarnya telah menghabiskan dana sekitar tiga miliar dolar AS dan akan selesai pada tahun 2001. Bendungan tersebut digadang-gdanag sebagai bendungan tersbesar di dunia dengan kapasitas listrik yang dihasilkan yaitu lebih dari 5.400 kwh. Hal ini tentu akan menguntungkan satu pihak saja yaitu Cina, sedangkan di pihak lain Tibet akan lebih banyak mendapatkan dampak daripada keuntungan. Megaproyek selanjutnya yang akan dibangun oleh Cina di dataran Tibet yaitu perlintasan kereta api yang dikabarkan akan menghubungkan antara ibukota Tiber dan Beijing, proyek tersebut telah dimulai sejak tahun 2006. Berdasarkan perkiraan, jalur kereta api tersebut akan melewati ketinggian pegunungan Tibet juga. Jalur kereta api tersebut akan menjadi kebanggan negara Cina karena nantinya merupakan jalur kereta api yang berada pada ketinggian lebih dari 5000 meter diatas permukaan laut.

Lika Liku Kasus Tibet Vs Cina Yang Tiada Habisnya

Perpolitikan menjadi ranah sensitif yang menarik untuk diperbincangkan. Isu-isu politik, hukum dan ekonomi menjadi salah satu sorotan publik dimanapun berada. Tidak hanya di kota besar saja, daerah kecil dan hampir tidak dikenali bahkan memiliki masalah tersendiri berkaitan dengan isu-isu perpolitikan. Anda pasti sudha terbiasa melihat informasi di televisi mengenai kasus peperangan, pengeboman, gencatan senjata, dan sebagainya. Perebutan wilayah teritorial umumnya menjadi permasalahan yang banyak menimbulkan perselisihan. Selain itu, permasalahan ekonomi antara satu daerah dengan daerah lain terkait dengan kucuran dana anggaran daerah juga menjadi isu penting jika diperhatikan. Saat ini Cina sedang gencar-gencarnya memperluas area industri meliputi daerah-daerah lain disekitarnya.

Daerah Tibet juga masuk ke dalam wilayah perluasan yang sedang dilakukan oleh Cina, meskipun secara geografis wilayah Tibet masih merupakan bagian dariu negara Cina namun secara otonomi daerah telah ada pembagian khusus. Tibet berada cukup jauh dari pusat kota Cina, karena wilayahnya yang tidak terlalu besar dengan jumlah penduduk yang tidak sebanyak penduduk di perkotaan Cina menyebabkan daerah ini diberi otonomi tersendiri. Dalai Lama didapuk menjadi pemimpin di daerah Tibet hingga saat ini, kelihatannya Cina dan Tibet merupakan daerah inti dan daerah bawahan namun pada kenyataannya kedua daerah tersebut tidak pernah bisa akur, entah sudah berapa banyak permasalahan yang bergulir. Mulai dari masalah ekonomi, budaya, pendidikan hingga otonomisasi yang masih diperdebatkan. Berita terbaru menunjukkan bahwa saat ini keadaan antara Cina dan Tibet memanas kembali. Cina kabarnya tidak terima karena Dalai Lama telah menuduh pemerintah Cina telah mematikan budaya leluhur Tibet telah hidup ribuan tahun.

Merasa bahwa tuduhan dari pemerintahan Cina tidak benar, maka pemimpin Tibet yaitu Dalai Lama maju untuk mengambil langkah ekstrim. Dalai Lama mulai mengumpulkan dukungan untuk menguatkan persepsi rakyatnya dalam membela kedaulatan daerah dan keutuhan budaya mereka,awalnya pemimpin Tibet ini membuat pertemuan dengan perdana menteri jepang untuk kunjungan saja namun pastinya ada alasan lain dibalik hal itu. Unjuk rasa pada tahun 2008 yang dipimpin oleh Dalai Lama intinya menolak keras penguasaan Cina atas Tibet yang sedikitnya telah menewaskan 200 penduduk setempat. Penguasaan Cina terhadap beberapa daerah di Tibet secara otomatis telah mematikan budaya asli daerah tersebut. Inilah akar dari permasalahan yang menyebabkan bergulirnya kasus demi kasus yang tidak pernah berhenti hingga sekarang. Saat ini hubungan antara Cina dan Tibet juga belum membaik karena permasalahan tersebut. Sampai sekarang belum ada benang penarik yang bisa melepaskan simpul konflik antara dua daerah serumpun itu, pastinya hal ini mempengaruhi perekonomian Tibet sebagai daerah otonomi yang menggantungkan sebagian anggaran daerah dari Cina.